Howard Gardner dalam bukunya “Five Minds for The Future” menyatakan ada lima tingkatan kecerdasan, yaitu :
- Discipline Mind, dimana seseorang mempunyai pola berpikir minimal tentang satu disiplin atau pengetahuan.
- Synthesizing Mind, yaitu kecerdasan untuk menggabungkan dan mengubungkan beberapa disiplin sehingga dapat tercipta pengetahuan yang baru.
- Creative Mind, merupakan kecerdasan dalam mencipta sesuatu atau penciiptaan tools baru dalam melakukan pekerjaan.
- Respectful Mind, berupa pikiran yang mampu menghargai perbedaan dan bagaimana dirinya bisa produktif di lingkungan yang benyak perbedaan.
- Ethical Mind, sebagai tingkat kecerdasan tertinggi dimana seseorang bisa membedakan dan memilih sesuatu di luar kepentingannya. Kecerdasan ini lebih mendahulukan kepentingan masyarakat dan memahami pembatas-pembatas dalam masyarakat.
Pencapain tingkat kecerdasan dipengaruhi oleh usia, pengalaman dan pendidikan. Pada masa anak-anak, seseorang biasanya masih berada pada tingkatan yang pertama. Tingkatan yang keempat memegang peranan penting dalam perkembangan moral manusia, karena jika seseorang mampu memberikan penghargaan atau apresiasi kepada orang lain maka ia memahami lingkungannya. Pada akhirnya, dengan etika yang baik dan dijunjung tinggi, sesseorang atau organisasi akan lebih kuat dan terpercaya.
Namun, selalu ada kebalikan dari sesuatu yang baik. Apabila seseorang yang mempunyai kecerdasan akan selalu menjaga etikanya, maka yang sebalikanya akan berusaha untuk melanggarnya. Etika berkaitan erat dengan ajaran mengenai moral. Mengapa seseorang terdorong untuk melakukan pelanggaran etika? Beberapa hal yang menjadi penyebabnya adalah keinginan dan upaya sangat kuat untuk memenangkan kompetisi dan penyelewengan atau penyalahgunaan kepercayaan. Orang-orang seperti ini bisa dikatakan sebagai orang yang tidak mempunyai kecerdasan.
Kembali kepada hakikat kita sebagai makhluk, dalam Al-Qur'an telah disebutkan bahwa kita dikaruniai akal oleh Alloh. Silahkan introspeksi diri kita, seberapa jauh kita memanfaatkan akal kita untuk kebaikan dan kesejahteraan orang lain. Seberapa besar kita memberi manfaat bagi orang lain.
1 komentar:
bagus artikelnya seperti artikel saya di
asabiasa.wordpress.com
Posting Komentar